Rabu, 28 Maret 2012

Perawatan Keluarga (5)

Perawatan keluarga

Buku pelatihan dasar KSR

Panduan fasilitator/ pelatih

Edisi 1, cetakan ke-2 jakarta: nopember 2009

Merubah posisi orang sakit

Seorang pelaku PK harus pandai menolong orang si sakit duduk-berbalik merubah sikap tidurnya, merubah sikap tidur si sakit adalah yang penting, karena dapat menghindar :

  1. Bahaya lecet pada tubuh.
  2. Ketegangan pada sendi.
  3. Bahaya timbul cacat.
  4. Memperbaiki peredaran darah.

Merubah posisi tidur orang sakit meliputi :

Untuk mengurangi bahaya lecet daerah yang tertekan bagi orang sakit yang berbaring terus menerus maka pelaku PK membuat jadwal untuk merubah posisi setiap 2 jam sekali, miring kiri dan miring kanan.

Memiringkan atau menengahkan si sakit.

a. Prosedur meminggirkan orang sakit, pelaku cuci tangan dan memakai celemek.

b. Beritahu si sakit dan diminta untuk menyilangkan kedua lenganyadi dada.

c. Pelaku berdiri di sisi kanan si sakit.

d. Masukkan tangan kiri dengan telapak tangan menghadap keatas dibawah bantal dan di pundak si sakit, sedangkan tangan kanan di bwah punggung ..... hitung ..... pindahkan ke pinggir/ ketengah (maksudnya menghitung agar si sakit awas dan mungkin dapat membantu).

e. Masukkan tangan kiri dibwah punggung, tanngan kanan dibawah punggung .... hitung .... pindahkan kepinggir dan ketengah.

f. Masukkan tangan kiri dibwah lipatan perut, tangan kanan dibawah betis.... hitung... pindahkan ke pinggir/ketengah.

g. Atur posisi tidur si sakit menyenangkan. Rapikah tempat tidur.

h. Buka celemek dan cuci tangan.

Memiringkan si sakit.

  1. Memiringkan membantu posisi menjadi miring, pelaku cuci tangan pakai celemek
  2. Beritahu si sakit dan untuk memiringkan si sakit ke sisi kiri, pelaku berdiri di sisi kanan si sakit.
  3. Kedua tangan si sakit diletakkan bersilang diatas perut, kaki kanan diletakkan di atas kaki kiri.
  4. Masukan tangan kiri dibawah bahu, sambil memegang bahu yang lain, tangan lain di masukkan di bawah bokong.... hitung sedikit diangkat dan si sakit dimiringkan.
  5. Atur dengan baik posisi si sakit, dapat diberi bantal guling diantara kakinya, bagian punggung ditopang dengan bantal.

Memindahkan si sakit.

  1. Bisa si sakitdewasa dan gemuk, maka untuk mengangkatnya diperlukan 2 atau 3 orang
  2. Ketiga pelaku berdiri disisi kanan si sakit dengan posisi kaki kanan agak maju kedepan.
  3. Pelaku tertinggi berada pada bagian kepala dan bertugas untuk mengangkat bagian atas. Tangan kiri diletakkan di bawah bahu, sedangkan tangan tangan kanan dibawah pinggang.
  4. Pelaku yang kedua (menurut ukuran tinggi badan) bertugas mengangkat bagian tengah badan si sakit. Tangan kri diletakkan di samping tangan kanan pelaku yang pertama, sedangkan kanan berada dibawah bokong si sakit.
  5. Pelaku yang terpendek berttugas mengangkat begian kaki si sakit. Tangan kiri diletakkan disamping kanan pelaku kedua, sedangkan tangan kanan berada pada bagian kaki.
  6. Pelaku yang berada di bagian kepala memberi aba-aba kemudian si sakit diangkat bersama-sama. Langkah pelaku harus sama (siap-angkat-berjalan-satu-dua-tiga-dst-berhenti-baringkan).
  7. Si sakit dirapihkan dan diselimuti.


Menolong orang sakit b.a.b dan b.a.k

Di indonesia biasanya si sakit selama masih dapat berjalan akan berusaha untuk pergi ke kamar kecil untuk bab/ bak.

Peralatan :

  1. pasu najis dan tutupnya.
  2. Labu kemih untuk pria.
  3. Botol berisi air bersih.
  4. Kertas tisu.
  5. Alas bokong, dan perlaknya.
  6. Bel, handuk, sabun dan bedak bila perlu.

Pelaksanaan :

  1. Pelaku cuci tangan dan pakai celemek
  2. Beritahu si sakit.
  3. Siapkan alat-alat di samping tempat tidur.
  4. Selimut pada sisi dimana pelaku berdiri diangkat, dan alat bokong dipasang.
  5. Pakaian si sakit dibuka atau dikebawahkan.
  6. Tutup pasu najis dibuka,diletakkan diatas bangku dengan bagian dalam menghadap keatas.
  7. Si sakit diminta untuk menekuk lututnya dan mengangkat bokongnya.
  8. Letakkan pasu najis dibawah bokong (bila perlu dibantu mengangkat bokongnya). Bila si sakit pria, diberikan labu kemih di depan pasu najis.
  9. Periksa apakahletak pasu najis baik, selimut ditutup kembali dan kepala si sakit diberikan bel.
  10. Si sakit dapat di tinggalkan dan minta membunyikkan bel apabila telah selesai.
  11. Setelah bab dan bak, bila si sakit pria labu kemih diangkkat dulu. Kemudian alat kelamin disiram dari bagian atas.
  12. Sambil si sakit dimiringkan ke sisinya, bersihkan bokong dengan kertas toilet yang telah dibasahi dari depan ke belakang, kemudian dikeringkan.
  13. Masukkan kertas toilet yang telah dipakai kedalam pasu najis.
  14. Pasu najis diletakkan diatas bangku dan ditutup.
  15. Angkat pengalas bokong, pakaian dikenakan kembali dan si sakit dikembalikan ke posisi semula.
  16. Alat-alat dikeluarkan dari kamar pasu najis dibersihkan.
  17. Buka celemek, pelaku cuci tangan.

Menolong memandikan orang sakit diatas tempat tidur.

Tujuan memandikan.

  1. Membersihkan perasaan segar dan nyaman kepada si sakit.
  2. Membersihkan kotoran yang melekat pada tubuhnya.
  3. Membantu memperlancar peredaran darah.
  4. Melatih otot-otot secara aktif dan pasif
  5. Mencegah terjadinya lecet.

Peralatan.

  1. 2 buah baskom (1 untuk menyabuni dan 1 untuk membilas).
  2. Air hangat dalam cerek dan air dingin dalam ember.
  3. 2 waslap dan 2 handuk bila ada.
  4. 1 buah ember untuk menampung air kotor.
  5. Sabun mandi pada tempatnya, talk, krim pelembab, dan alat kosmetik bila perlu.
  6. Pakaian si sakit yang bersih.
  7. Tempat/ keranjang untuk pakaian kotor.
  8. Bila perlu sediakan pasu najis, labu kemih dan botol berisi air untuk membasuh.

Pelaksanaan.

  1. Tanggalkan semua pakaian si sakit dan badan si tutup dengan handuk/ kain panjang, pakaian kotor dimasukkan di dalam keranjangn pakaian kotor.
  2. Handuk yang diletakkan dibawah kembali.
  3. Dicuci muka, telinga dan leher.
  4. Bersihkan muka (dengan gerakan huruf S), telinga dan leher. Mula-mula dengan waslap bersabun, kemudian dibilas dengan waslap lainnya (untuk muka, ditanyakkan dulu apakah mau memakai sabun atau tidak).
  5. Angkatlah handuk dari bagian kepala, lalu keringkan muka, telinga dan leher si sakit dengan handuk tersebut.
  6. Handuk dipindahkan ke bawah lengan si sakit yang jauh dari pelaku, lalu dengan waslap bersabun di seka dengan memakai usapan yang panjang dan setengah memijit mulai dari jari-jari tangan sampai ketiak.
  7. Selesai dibilas, lengan dikeringkan, dilakukan dengan cara yang sama pada lengan yang lain, lalu kedua lengan diletakkan ke atas kepala, pindahkan handuk ke samping si sakit dekat pelaku.
  8. Cuci dada, ketiak, perut, paha/lipatan paha.
  9. Diseka mulai dari bagian dada (kalau pada wanita yang menyusui bayinya, agar secara hati-hati dengan gerakkan memutar), teruskan ke ketiak, dan dengan usapan panjang sejauh mungkin menyeka bagian perut (perhatikan pusar) kearah bagian paha.
  10. Setelah dibilas, dikeringkan, ketiak diberi bedak.
  11. Handuk dibentangkan dibawah bokong, diminta agar lutut ditekuk untuk membersihkan alat kelamin. Tanyakan apakah si sakit ingin membersihkan sendiri, jika demikian , waslap bersabun diberikan kepada si sakit dan diganti dengan waslap bersih. Kemudian dikeringkan dengan baik diberi bedak sampai dilipat paha.
  12. Air mandi diganti , kedua waslap dibersihkan kembali.
  13. Cuci bagian belakang si sakit; pundak punggung pinggul bokong paha bagian belakang dan lipatan bokong.
  14. Miringkan si sakit, dan bentangkan handuk dibelakang punggung (bila si sakit dappat telungkup, maka hal ini lebih mudah) bagian lipat bokong dicuci paling akhir.
  15. Dikeringkan dengan handuk, kemudian diberi bedak.
  16. Bila sisakit selalu berbaring terlentang, maka perlu punggungnya dilipat. Caranya tuangkan sedikit lotion ditangan pelaku dan gosokan bagian belakang si sakit seluruhnya, bila sudah agak kering, tangan pelaku diberi bedak dan mulai memijat dengan kedua tangan diletakkan tertutup diatas bokong, mengusap sambil menekan ke arah bahu, tangan kanan dibelokan ke kanan dan tangan ke kiri, lalu memijat/mengusap sisi badan, pada sisi bokong kita angkat sedikit sambil menekan kembali ketempat semula serta menekan sedikit, gerakan ini diulangi sampai dengan 5 kali.
  17. Dikenakan pakaian atas pasien yang bersih.
  18. Air mandi diganti, kedua waslap dicuci kembali.
  19. Kedua tungkai sampai kaki dicuci, handuk dibentangkan dibawah kedua tungkai dengan posisi lutut ditekuk.
  20. Bila dikehendaki si sakit, kedua kaki dimasukkan ke dalam waskom untuk dicuci agar memberikan perasaan segar dimulai dulu dari tungkai yang jauh dari pelaku, dicuci jari-jari, telapak kaki sampai ke tungkai bagian atas lalu dikeringkan. Dilakukan dengan cara yang sama pada tungkai yang lain.
  21. Dikeringkan dengan baik dan sela jari kaki diberi bedak, tumit digosok lotion kulit.
  22. Rambut disisir dengan cara : handuk diletakkan dibawah kepala kemudian kepalanya dimiringkan, rambut dibagi dua lalu disisir mulai dari ujung, makin lama keatas sampai pada pangkal rambut.
  23. Bila rambut penjang dijalin dan ujungnya diikat, demikian juga sebelahnya. Untuk wanita diberikan alat make upnya.
  24. Si sakit dirapihkan dan tempat tidur dibereskan
  25. Semua alat dibersihkan dan dikembalikan ketempatnya masing-masing
  26. Buka celemek dan cuci tangan.
  27. Pintu dan jendela dibuka kembali.

Perawatan Keluarga (4)

Perawatan keluarga

Buku pelatihan dasar KSR

Panduan fasilitator/ pelatih

Edisi 1, cetakan ke-2 jakarta: nopember 2009

Pelaksaan perawatan orang sakit

Memelihara kebersihan kebersihan mulut

1. Menyikat gigi

Tujuan :

Membersihkan sisa makanan yang tersisa diantara gigi dan menjaga gusi tetap sehat

Peralatan :

Sikat gigi, pasta gigi , segelas air dan bengkok

Pelaksaan :

  1. Bila pasien dapat menyikat gigi sendiri
  2. Si sakit di dudukan
  3. Disediakan alat-alat yang diperlukan
  4. Si sakit disuruh menyikat gigi sendiri
  5. Bila pasien tidak menyikat gigi sendiri
  6. Kepala pasien dimiringkan
  7. Handuk diletakkan dibawah dagu sampai dadanya
  8. Si sakit diberi air dengan sedotan untuk berkumur-kumur
  9. Sikatlah gigi pasien dengan gerakan dari atas ke bawah, untuk gigi atas dan sebaliknya dari dalam keluar untuk geraham atas dan bawah
  10. Bila sudah selesai, mulut dikeringkan pasien dikembalikan pada posisi semula

2. Memelihara gigi palsu

Tujuan:

Membersihkan sisa makanan yang tersisa diantara gigi dan menjaga gui tetap sehat

Peralatan :

Sikat gigi, pasta gigi, segelas air dan bengkok.

Pelaksanaan :

  1. Bila pasien dapat menyikat gigi sendiri
  2. Si sakit di beri tahu, bahwa gigi yang akan dibersihkan untuk dilepaskan
  3. Bila dapat melepaskan sendiri, biarkan si sakit melepaskan sendiri
  4. Letakkan gigi palsu di baskom atau gelas yang sudah disiapkan
  5. Gigi dibilas dan disikat dalam air yang mengalir
  6. Setelah bersih, gigi palsu diserahkan kembali
  7. Gigi dipasang kembali setelah si sakit berkumur
  8. Pada malam hari gigi palsu setelah dibersihkan, disimpan dalam gelas yang diisi dengan air bersih.

Memberikan macam-maca kompres :

  1. Kompres dingin kering
  2. Kompres dingin basah
  3. Kompres panas kering
  4. Kompres panas basah

Tujuan

Kompres dingin :

Menurunkan panas dan mengehentikan perdarahan

Kompres panas :

  1. Mempercepat penyembuhan
  2. Mengurangi rasa sakit
  3. Membantu memperbaiki aliran darah

Peralatan :

  1. Kompres dingin kering : dengan kirbat es/kantong es
  2. Kantong Es ini mempunyai sumbat dan cincin, yang berfungsi untuk menjaga agar tutupnya tetap rapat
  3. Sebelum dimasukkan kedalam kantong es, potong es dimasukkan kedalam air sebentar, untuk menghilangkan sisi runcingnya yang dapat merobek kantong es
  4. Kantong Es diisi setengahnya saja sebelum ditutup udara dikeluarkan terlebih dahulu
  5. Periksa bocor atau tidak kantongnya
  6. Es dalam kantong diratakan, kemudian dikeringkan
  7. Bungkus dengan kain atau handuk kecil, lalu letakkan pada tmpat yang akan dikompres
  8. Setelah beberapa waktu diperiksa, bila es sudah cair diganti dengan yang baru.

Kompres dingin basah :

  1. Gunakkan baskom yang berisi air dingin, handuk kecil dimasukkan kedalam air tersebut yang mudah menghisap air
  2. Peras sedikit sehingga air tidak menetes
  3. Letakkan pada tempat yang akan dikompres, mis : dahi
  4. Bila amat panas sekali, perlu juga dikompres pada ketiak dan lipatan paha
  5. Dapat digunakan air hangat

Kompres panas kering :

  1. Dengan kantong air panas (dari karet) atau botol yang tertutup rapat
  2. Kantong diletakkan mendatar pada sebuah meja, dengan mulutnya menghadap keatas
  3. Kantong atau botol tertutup tersebut diisi dengan air hangat 2/3 bagian (bukan air yang mendidih, karena dapat merusak kantong)
  4. Keluarkan udara dari kantong
  5. Periksa kantong/ botol dengan tidak membalikkan kebawah
  6. Kantong/ botol dikeringkan dan dibungkus dengan kain, lalu letakkan pada bagian yang akan dikompres.
  7. Bila air sudah dingin maka harus diganti.

Kompres panas basah :

  1. Gunakkan baskom yang berisi air panas, handuk kecil dimasukkan kedalam air tersebut yang mudah mengisap air
  2. Peras sedikit sehingga air tidak menetes
  3. Letakkan pada tempat yang akan dikompres
  4. Bila air telah dingin, dilakukan kembali seperti semula

Menyajikkan makanan dan obat

Cara menyajikkan makanan :

  1. Sebaikknya makanan disajikan diatas sebuah daki yang rapi, semula alat makan telah tersedia pula
  2. Cocokkan makanan sesuai dengan diet orang sakit, untuk rasa disesuaikan dengan selera sepanjang tidak bertentangan dengan pantangnya
  3. Makanan dijaga kebersihannya, pring tidak disi penuh karena aaan mengurangi selera makan
  4. Sayuran dan lauk pauk dipisahkan dengan piring kecil ssecara baik dengan sedikit variasi
  5. Sedapat mungkin makanan disajikkan dalam keadaan hangat
  6. Waktu makan ditentukan, agar lebih menarik di beri vas bunga dan untuk anak diberi makanan
  7. Bila si sakit dapat makan sendiri, gunakanlah meja kecil diberi alas atau dengan improvisasi.

Pelaksanaan :

  1. Pelaku cuci tangan
  2. Tanyakan pada pasien, apakah ia akan b.a.b atau tidak
  3. Makanan telah disiapkan dan diletakkan diatas meja dalam keadaan hangat
  4. Cara memberikan makanan tergantung pada keadaan pasien
  5. Bila pasien dapat duduk dan makan sendiri : pasien didudukan, makanan disiapkan diatas meja kecil dan ditempatkan didepan perut pasien diatas tempat tidur, disediakan pula serbet dan bel agar pasien dapat memberitahu bila makannya udah selesai
  6. Bila pasien dapat makan sendiri tetapi tidak boleh duduk : pasien dimiringkan, sebaikknya kesebelah kiri supaya dapat makan dengan tangan kanannya, serbet diletakkan dibawah dagu pasien, makanan diletakkan di dekat pasien, untuk minum disediakan sedotan dan bek agar pasien dapat memberitahu bila makannya sudah selesai
  7. Bila pasien perlu disuap : pasien ditidurkan seenak mungkin, serbet dipasang diatas dada dibawah dagu pasien, tanyakan apakah mau minum dahulu atau tidak, pelaku duduk disamping pasien untu dapat menyuap, waktu memberi minum kepala pasien diangkat dengan tangan kiri dan tangan kanan pelaku memegang gelas yang dibantu dengan sedotan.
  8. Selesai makan alat dibereskan, buka celemek dan pelaku cuci tangan
  9. Catat dalam buku harian jumlah makanan yang dihabiskan.

Cara memberikan obat

Tujuan pemberian obat :

  1. Mempercepat penyembuhan
  2. Mengurangi penderitaan
  3. Mencegah penularan

Bentuk obat :

  1. Pil (bundar, bagian luar dilapisi tepung atau bahan yang mengkilap)
  2. Tablet (umumnya pipih, bentuk bermacam-macam bulat atau persegi)
  3. Kapsul (bentuk bulat panjang, terbentuk dari bahan gelatin dapat keras atau lunak, pada umumnya kapsul berfungi sebagai pembungkus)
  4. Tetes (berupa cairan/liquid)
  5. Salf (berbentuk salf, obat luar yang dioleskan ke kulit atau mata)
  6. Cair (bahan obat yang bercair bisa kental, pada umumnya terlebih dahulu dikocok sebelemu dipakai, ada yang digunakna untuk obat minum, obat suntik, obat gosok, obat kompres dll)
  7. Puyer/ serbuk (bentuknya berupa bubuk, tersedia didalam bungkusan kecil, biasanya obat untuk anak-anak)

Etiket obat :

Biasanya diletakkan pada dus, kantong plastik, yang memberikan petunjuk tentang pemakaian obat

Warna etiket :

  1. Putih (obat dalam untuk diminum)
  2. Biru (obat luar tidak boleh ditelan)
  3. Hitam (biasanya obat berbahaya obat keras atau racun)

Tulisan pada etiket :

  1. Mengatur berapa kali sehari diminum (dosis obat)
  2. Waktu untuk memberikan obat (pagi, siang, sore, sebelum atau sesudah makan)
  3. Banyaknya takaran satu sendik teh, setengah tablet dsb.
  4. Peringatan : obat harus dikocok terlebih dahulu atau tidak

  1. Pelaksanaan pemberian obat :
  2. Pelaku cuci tangan dan pakai celemek
  3. Baca etiket pada botol dengan teliti, nama dan aturan pakai
  4. Untuk obat cair, maka dikocok dahulu untuk larut betul
  5. Tuangkan obat cair dengan memegang botol dimana telapak tangan pada bagian etiket, agar etiket tidak kotor sehingga dapat dibaca dengan jelas
  6. Gunakkan takaran yang tepat : mis: 1 sendik makan, atau 1 sendok obat
  7. Baca etiket sekali lagi untuk menecocokan nama
  8. Bila telah selesai, tutup botol obat dengan rapat dan kembalikan pada tempatnya

Obat minum yang diteteskan :

  1. Obat disiapkan, dibaca etiketnya berapa harus diberikan, sediakan sendok teteskan obat, hitung dengan suara nyaring agar ingat berapa tetes obat yang telah diberikan
  2. Untuk obat puyer yang kerap kali terasa pahit, terutama untuk anak kecil dan bayi dapat dicampur dengan air gula atau madu.
  3. bila anak mendapat pil atau tablet, haluskan terlebih dahulu, kemudian campur dengan madu dan aduk dengan sendok supaya merata, tunggu selama pasien minum obat sampai kita pasti bahwa obat telah ditelan
  4. simpan obat ditempat yang aman dan tidak mudah dicapai oleh anak kecil.