Rabu, 28 Maret 2012

Perawatan Keluarga (4)

Perawatan keluarga

Buku pelatihan dasar KSR

Panduan fasilitator/ pelatih

Edisi 1, cetakan ke-2 jakarta: nopember 2009

Pelaksaan perawatan orang sakit

Memelihara kebersihan kebersihan mulut

1. Menyikat gigi

Tujuan :

Membersihkan sisa makanan yang tersisa diantara gigi dan menjaga gusi tetap sehat

Peralatan :

Sikat gigi, pasta gigi , segelas air dan bengkok

Pelaksaan :

  1. Bila pasien dapat menyikat gigi sendiri
  2. Si sakit di dudukan
  3. Disediakan alat-alat yang diperlukan
  4. Si sakit disuruh menyikat gigi sendiri
  5. Bila pasien tidak menyikat gigi sendiri
  6. Kepala pasien dimiringkan
  7. Handuk diletakkan dibawah dagu sampai dadanya
  8. Si sakit diberi air dengan sedotan untuk berkumur-kumur
  9. Sikatlah gigi pasien dengan gerakan dari atas ke bawah, untuk gigi atas dan sebaliknya dari dalam keluar untuk geraham atas dan bawah
  10. Bila sudah selesai, mulut dikeringkan pasien dikembalikan pada posisi semula

2. Memelihara gigi palsu

Tujuan:

Membersihkan sisa makanan yang tersisa diantara gigi dan menjaga gui tetap sehat

Peralatan :

Sikat gigi, pasta gigi, segelas air dan bengkok.

Pelaksanaan :

  1. Bila pasien dapat menyikat gigi sendiri
  2. Si sakit di beri tahu, bahwa gigi yang akan dibersihkan untuk dilepaskan
  3. Bila dapat melepaskan sendiri, biarkan si sakit melepaskan sendiri
  4. Letakkan gigi palsu di baskom atau gelas yang sudah disiapkan
  5. Gigi dibilas dan disikat dalam air yang mengalir
  6. Setelah bersih, gigi palsu diserahkan kembali
  7. Gigi dipasang kembali setelah si sakit berkumur
  8. Pada malam hari gigi palsu setelah dibersihkan, disimpan dalam gelas yang diisi dengan air bersih.

Memberikan macam-maca kompres :

  1. Kompres dingin kering
  2. Kompres dingin basah
  3. Kompres panas kering
  4. Kompres panas basah

Tujuan

Kompres dingin :

Menurunkan panas dan mengehentikan perdarahan

Kompres panas :

  1. Mempercepat penyembuhan
  2. Mengurangi rasa sakit
  3. Membantu memperbaiki aliran darah

Peralatan :

  1. Kompres dingin kering : dengan kirbat es/kantong es
  2. Kantong Es ini mempunyai sumbat dan cincin, yang berfungsi untuk menjaga agar tutupnya tetap rapat
  3. Sebelum dimasukkan kedalam kantong es, potong es dimasukkan kedalam air sebentar, untuk menghilangkan sisi runcingnya yang dapat merobek kantong es
  4. Kantong Es diisi setengahnya saja sebelum ditutup udara dikeluarkan terlebih dahulu
  5. Periksa bocor atau tidak kantongnya
  6. Es dalam kantong diratakan, kemudian dikeringkan
  7. Bungkus dengan kain atau handuk kecil, lalu letakkan pada tmpat yang akan dikompres
  8. Setelah beberapa waktu diperiksa, bila es sudah cair diganti dengan yang baru.

Kompres dingin basah :

  1. Gunakkan baskom yang berisi air dingin, handuk kecil dimasukkan kedalam air tersebut yang mudah menghisap air
  2. Peras sedikit sehingga air tidak menetes
  3. Letakkan pada tempat yang akan dikompres, mis : dahi
  4. Bila amat panas sekali, perlu juga dikompres pada ketiak dan lipatan paha
  5. Dapat digunakan air hangat

Kompres panas kering :

  1. Dengan kantong air panas (dari karet) atau botol yang tertutup rapat
  2. Kantong diletakkan mendatar pada sebuah meja, dengan mulutnya menghadap keatas
  3. Kantong atau botol tertutup tersebut diisi dengan air hangat 2/3 bagian (bukan air yang mendidih, karena dapat merusak kantong)
  4. Keluarkan udara dari kantong
  5. Periksa kantong/ botol dengan tidak membalikkan kebawah
  6. Kantong/ botol dikeringkan dan dibungkus dengan kain, lalu letakkan pada bagian yang akan dikompres.
  7. Bila air sudah dingin maka harus diganti.

Kompres panas basah :

  1. Gunakkan baskom yang berisi air panas, handuk kecil dimasukkan kedalam air tersebut yang mudah mengisap air
  2. Peras sedikit sehingga air tidak menetes
  3. Letakkan pada tempat yang akan dikompres
  4. Bila air telah dingin, dilakukan kembali seperti semula

Menyajikkan makanan dan obat

Cara menyajikkan makanan :

  1. Sebaikknya makanan disajikan diatas sebuah daki yang rapi, semula alat makan telah tersedia pula
  2. Cocokkan makanan sesuai dengan diet orang sakit, untuk rasa disesuaikan dengan selera sepanjang tidak bertentangan dengan pantangnya
  3. Makanan dijaga kebersihannya, pring tidak disi penuh karena aaan mengurangi selera makan
  4. Sayuran dan lauk pauk dipisahkan dengan piring kecil ssecara baik dengan sedikit variasi
  5. Sedapat mungkin makanan disajikkan dalam keadaan hangat
  6. Waktu makan ditentukan, agar lebih menarik di beri vas bunga dan untuk anak diberi makanan
  7. Bila si sakit dapat makan sendiri, gunakanlah meja kecil diberi alas atau dengan improvisasi.

Pelaksanaan :

  1. Pelaku cuci tangan
  2. Tanyakan pada pasien, apakah ia akan b.a.b atau tidak
  3. Makanan telah disiapkan dan diletakkan diatas meja dalam keadaan hangat
  4. Cara memberikan makanan tergantung pada keadaan pasien
  5. Bila pasien dapat duduk dan makan sendiri : pasien didudukan, makanan disiapkan diatas meja kecil dan ditempatkan didepan perut pasien diatas tempat tidur, disediakan pula serbet dan bel agar pasien dapat memberitahu bila makannya udah selesai
  6. Bila pasien dapat makan sendiri tetapi tidak boleh duduk : pasien dimiringkan, sebaikknya kesebelah kiri supaya dapat makan dengan tangan kanannya, serbet diletakkan dibawah dagu pasien, makanan diletakkan di dekat pasien, untuk minum disediakan sedotan dan bek agar pasien dapat memberitahu bila makannya sudah selesai
  7. Bila pasien perlu disuap : pasien ditidurkan seenak mungkin, serbet dipasang diatas dada dibawah dagu pasien, tanyakan apakah mau minum dahulu atau tidak, pelaku duduk disamping pasien untu dapat menyuap, waktu memberi minum kepala pasien diangkat dengan tangan kiri dan tangan kanan pelaku memegang gelas yang dibantu dengan sedotan.
  8. Selesai makan alat dibereskan, buka celemek dan pelaku cuci tangan
  9. Catat dalam buku harian jumlah makanan yang dihabiskan.

Cara memberikan obat

Tujuan pemberian obat :

  1. Mempercepat penyembuhan
  2. Mengurangi penderitaan
  3. Mencegah penularan

Bentuk obat :

  1. Pil (bundar, bagian luar dilapisi tepung atau bahan yang mengkilap)
  2. Tablet (umumnya pipih, bentuk bermacam-macam bulat atau persegi)
  3. Kapsul (bentuk bulat panjang, terbentuk dari bahan gelatin dapat keras atau lunak, pada umumnya kapsul berfungi sebagai pembungkus)
  4. Tetes (berupa cairan/liquid)
  5. Salf (berbentuk salf, obat luar yang dioleskan ke kulit atau mata)
  6. Cair (bahan obat yang bercair bisa kental, pada umumnya terlebih dahulu dikocok sebelemu dipakai, ada yang digunakna untuk obat minum, obat suntik, obat gosok, obat kompres dll)
  7. Puyer/ serbuk (bentuknya berupa bubuk, tersedia didalam bungkusan kecil, biasanya obat untuk anak-anak)

Etiket obat :

Biasanya diletakkan pada dus, kantong plastik, yang memberikan petunjuk tentang pemakaian obat

Warna etiket :

  1. Putih (obat dalam untuk diminum)
  2. Biru (obat luar tidak boleh ditelan)
  3. Hitam (biasanya obat berbahaya obat keras atau racun)

Tulisan pada etiket :

  1. Mengatur berapa kali sehari diminum (dosis obat)
  2. Waktu untuk memberikan obat (pagi, siang, sore, sebelum atau sesudah makan)
  3. Banyaknya takaran satu sendik teh, setengah tablet dsb.
  4. Peringatan : obat harus dikocok terlebih dahulu atau tidak

  1. Pelaksanaan pemberian obat :
  2. Pelaku cuci tangan dan pakai celemek
  3. Baca etiket pada botol dengan teliti, nama dan aturan pakai
  4. Untuk obat cair, maka dikocok dahulu untuk larut betul
  5. Tuangkan obat cair dengan memegang botol dimana telapak tangan pada bagian etiket, agar etiket tidak kotor sehingga dapat dibaca dengan jelas
  6. Gunakkan takaran yang tepat : mis: 1 sendik makan, atau 1 sendok obat
  7. Baca etiket sekali lagi untuk menecocokan nama
  8. Bila telah selesai, tutup botol obat dengan rapat dan kembalikan pada tempatnya

Obat minum yang diteteskan :

  1. Obat disiapkan, dibaca etiketnya berapa harus diberikan, sediakan sendok teteskan obat, hitung dengan suara nyaring agar ingat berapa tetes obat yang telah diberikan
  2. Untuk obat puyer yang kerap kali terasa pahit, terutama untuk anak kecil dan bayi dapat dicampur dengan air gula atau madu.
  3. bila anak mendapat pil atau tablet, haluskan terlebih dahulu, kemudian campur dengan madu dan aduk dengan sendok supaya merata, tunggu selama pasien minum obat sampai kita pasti bahwa obat telah ditelan
  4. simpan obat ditempat yang aman dan tidak mudah dicapai oleh anak kecil.

0 komentar: