Senin, 09 Januari 2012

perdarahan dan syok

Perdarahan dan syok

Dr. Siswo P. Santoso, Sp.F, MH.Kes

(Update oktober 2010)

PERDARAHAN

Pengertian :

  • Hilangnya darah dari tubuh. Perdarahan mungkin pedarahan luar atau pedarahan dalam dan dibagi dalam tiga jenis :

Klasifikasi perdarahan :

1. Perdarahan luar

2. Perdarahan dalam

Klasifikasi sumber perdarahan :

A. Arteri (nadi)

B. Vena (balik)

C. Kapiler (rambut)

Pola pembalutan (RDS3)

  • R. Rekuren
  • D. Delapan
  • S. Spika
  • S. Spiral
  • S. Sirkuler

Menghentikan Perdarahan (TIB)

T. Tekan langsung(+tutup luka)

I. Istirahatkan

B. Balut

PERDARAHAN LUAR

Selama penilaian pasien

Pada perdarahan besar :

  • Jangan buang waktu mencari penutup luka
  • Tekan langsung dengan tangan (pakai sarung tangan)
  • Pertahankan dan tahan cukup kuat

Pada perdarahan ringan atau terkendali :

  • Gunakan tekanan langsung dengan penutup luka
  • Tekan sampai perdarahan terkendali
  • Tahan penutup luka dan balut
  • Jangan pernah coba melepas penutup luka atau balutan pertama

Perdarahan luar ;

  • Perdarahan luar terjadi dengan luka terbuka. Luka tebuka adalah cedera kulit atau salah satu jaringn lunak tubuh robek.

Jenis luka terbuka termasuk :

  • Luka lecet
  • Luka sayat
  • Luka robek
  • Luka tembus.
  • Luka avulsi
  • Luka amputir
  • Cedera remuk

Mengendalikan (menghentikan) perdarahan

  • Penekanan langsung di atas luka
  • Pembalut tekan

Titik Tekan dan Peninggian

Tidak direkomdasikan.

Tekanan langsung lebih efektif.

Pressure Points and Elevation 2010 Guidelines

“Elevation and use of pressure points are not recommended to control bleeding.”

(Markenson, et al. Circulation. 2010;122;S934-S946) )

Torniket

Gunakan hanya jika tekanan langsung tidak kerja.

Efektif dalam kondisi tertentu.

Komersial lebih baik dp improvisasi.

Memerlluka pelatihan.

Tourniquets 2010 Guidelines

“Because of the potential adverse effects of tourniquets and difficulty in their proper application, use of a tourniquet to control bleeding of the extremities is indicated only if direct pressure is not effective or possible. Specifically designed tourniquets appear to be better than ones that are improvised, but tourniquets should only be used with proper training.”

(Markenson, et al. Circulation. 2010;122;S934-S946)

Perdarahan dalam

  • Perdarahan dalam mulai dari memar kecil sampai kondisi serius yang cukup menyebabkan syok, kegagalan jantung atau paru-paru.
  • Dapat disebakan cedera remuk, luka tembus, cedera objek tumpul, robeknya organ dan pembuluh darah, memar jaringan dan patah tulang
  • Pemeriksan sekunder sangat membantu mengenal perdarahan dalam.

Gejala dan tanda

  • Bengkak, memar, nyeri tekan atau perut kaku
  • Memar pada dada atau tanda patah tulang iga
  • Muntah darah
  • Luka tembus di dada atau perut
  • Perdarahan dari dubur atau liang kemaluan
  • Patah tulang panggul
  • Sukar napas dan denyut nadi abnormal
  • Kulit lembab dan dingin.

Tindakan Pertolongan Pertama :

  • Jika terlihat sebagai memar sederhana, lakukan kompres dingin
  • Jika tersangka perdarahan dalam, segera dapatkan bantuan medis

Sambil menunggu dapat bantuan :

  • Awasi ABC
  • Tenangkan korban dan tetap bersamanya
  • Hentikan perdarahan luar
  • Rawat syok
  • Longgarkan ikatan pakaian
  • Bila korban muntah, posisikan miring stabil (pemulihan)

SYOK

  • Satu jam pertama setelah cedera berat adalah sangat penting. Masalah utama adalah serangan syok yang dapat sampai tingkat bahaya dan korban tak dapat diselamatkan

Pengertian :

  • Kegagalan sistem kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah) untuk mempertahankan kecukupan sirkulasi darah ke organ vital tubuh.

Gejala dan tanda :

  • Sikap konfusi (bingung)
  • Denyut nadi amat lambat dan amat cepat
  • Nafas amat lambat atau amat cepat
  • Gemetar dan lemas anggota gerak
  • Kulit dingin dan lembab,
  • Pucat atau kebiruan kulit, bibir, kuku
  • Manik mata membesar

Tindakan Pertolongan Pertama ;

  • Letakkan pada posisi berbaring
  • Posisi tepat, tergantung jenis cedera korban
  • Prosedur perawatan syok mengikuti kondisi yang sesuai saat itu ;

bila tidak tersangka cedera kepala atau leher atau patah tungkai

1.baringkan telentang, tinggikan tungkai

2.selimuti

  • bila tersangka cedera kepala atau leher

pertahankan tetap berbaring dan tunggu bantuan pelayanan medik

  • jangan pindahkan korban jika tidak ada bahaya

bila harus memindahkan jangan sampai menekuk tubuh korban

  • bila ragu tentang kondisi korban tetap pertahankan baring datar
  • bila muntah, posisikan miring stabil (pemulihan)
  • bila mengalami kesukaran nafas, posisikan setengah duduk
  • dalam perawatan syok, penting pertahankan suhu tubuh

Peninggian tungkai pada Syok

  • Baringkan telentang datar.
  • Bila tidak ada cedera, tinggikan 15-30 cm
  • Jangan tinggikan bila terjadi nyeri.

Leg Elevation for Shock 2010 Guidelines

“If a victim shows evidence of shock, have the victim lie supine. If there is no evidence of trauma or injury, raise the feet about 6 to 12 inches (about 30° to 45°). Do not raise the feet if the movement or the position causes the victim any pain.”

(Markenson, et al. Circulation. 2010;122;S934-S946)

PINGSAN

Gejala dan tanda :

  • Limbung
  • Pandangan kabur
  • Lemas
  • Perasaan panas & dingin
  • Menguap
  • Hilang kesadaran sesaat
  • Denyut nadi lambat, lemah
  • Kulit lembab, dingin, pucat

Tindakan Pertolongan Pertama :

  • baringkan, tungkai tinggikan
  • Longgarkan ikatan pakaian
  • Periksa cedera lain
  • Pulih, istirahatkan beberapa menit
  • Bila tidak pulih cepat, ikuti tindakan KRABCK & Perlu perhatian medis

tambahan :

cek isi kapiler (tekan kuku jari) bukan tuk cek nadi, hanya berguna tuk korban massal, sedang pada individu hnya anak< 7 thn, jgn dipakae tuk latihan rutin periksa perfusi, hanya bisa tuk deteksi pre syok....bukan tuk cek perdarahan

0 komentar: